Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

USAHA INSPIRATIF : Khilya, desainer etnik baju Bodo’


Apakah anda termasuk perempuan yang senang memakai baju Bodo? Jika tidak, mungkin karena anda tidak senang dengan desainnya yang terkesan kaku, hanya berbentuk baju kurung gombrong. Lalu, pernahkan anda mendengar atau melihat busana adat Bajo bodo  yang didesain dengan tema “the pride of Tosora”, “Gelombang Losari”, “Sudut Walasuji”, “Gempita Mappalili”? Jika belum, bersiaplah untuk menikmati dan memilikinya.


Sayang, desain busana semacam ini tidak terdapat di tanah Sulawesi. Bumi tempat lahirnya Baju Bodo. Desain baju dengan sentuhan kontemporer tersebut kini hadir di Yogyakarta. Pelakunya, juga bukan orang Sulawesi atau keturunan Sulawesi. Ia hanyalah seorang desainer pemula lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akhir tahun 2011 ini. Terbilang muda (22 Tahun), Khilyatus Sa’adah sudah berani menentukan jalur terhadap model dan corak desainnya, yakni etnik kontemporer. Meski belum 100 persen memilih jalur etnik nusantara, namun segmentasi desain dan pasar yang dipilih Khilya patut diacungi jempol.

Ketertarikannya pada desain busana etnik bermula saat menjadi ketua panitia sekaligus sebagai peserta pada Fashion Show c kala itu semua busana yang ditampilkan adalah busana evening dengan inpirasi dari berbagai kekayaan budaya Nusantara. Maka tampillah desain etnik dengan tema Mabbusuang Manu, The Bodo Bugis, Mappalili of Bodoa, The Excotic of Nyale. perkenalannya dengan komunitas pegiat budaya dan seni Sul-Sel yang digawangi para Mahasiswa asal Sul-Sel makin menambah ketertarikannya untuk terus mendesain busana bertema etnik budaya nusantara khususnya Bugis-Makassar.

Saat ditemui oleh Inspirasi Usaha dirumahnya yang sekaligus Ruang Pajang dan bengkel kerjanya, gadis berperawakan kecil ini sedang menyelesaikan salah satu karyanya “The Pride Of Saoraja”, pesanan seorang Mahasiswa Pasca Sarjana UGM asal Sul-Sel di Yogyakarta. Untuk membuat desain ini, Khilya harus membaca beberapa literatur budaya tentang budaya Bugis khususnya arsitektur rumah Saoraja, rumah adat Bugis.

Inspirasi dan desain dari etnik lainnya dapat diperolah Khilya dengan cara rajin menyambangi pementasan seni di Yogyakarta. Hal ini mungkin, mengingat setiap sebulan sekali dipastikan ada pementasan seni daerah di Yogyakarta seperti International Etnic Culture Festival, Karnaval Malioboro, Jogja Festival, Festival Nusantara dan beberapa festival lainnya. Biasanya tiap festival selalu ada penampilan tari dari berbagai daerah lengkap dengan busana adat masing-masing. Dari sanalah Khilya mendapatkan Inspirasi.

Satu desain busana membutuhkan modal awal sekitar 800 ribu, termasuk bahan baju bodo, payet, asesoris lainnya belum termasuk ongkos jahit. Harga yang di tentukan tergantung kerumitan desain Khilya ataupun dapat menyesuaikan anggaran dana yang ada dari konsumen.

Untuk memasarkan karyanya, Khilya mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut. “Biasanya konsumen saya akan cerita ke teman-temannya yang lain”, jelas Khilya. Selain itu ia juga menjalin kerjasama dengan para jaringan reseller-nya yang banyak mengandalkan model jualan on-line. Diluar musim wisuda, Khilya menyiasatinya dengan membuat Mukena dan pakaian khusus untuk anak dibawah 12 tahun. Produksi model ini sudah ada pembeli grosir tetap, tapi margin keuntungannya sangat tipis mengingat persaingan pada produk ini sangat banyak.

Kendala terbesar yang harus dihadapi oleh Khilya adalah pasokan bahan baku dan permodalan serta SDM yang berkualitas. Konsumen lebih memilih bahan dari bahan kain tenun dibanding buatan pabrik berupa tekstil, meski harganya lebih mahal. Saat ini pasokan kain tenun di Indonesia makin berkurang. Kalaupun ada jumlah sangat terbatas dan mahal, saat ini Khilya mengandalkan pasokan kain tenun dari Troso Jepara. Khilya dapat dihubungi di nomor ponsel 085-641-710-370

Ilustrasi Bisnis ( Per Satu Desain )


Bahan Atasan
Rp. 300.000,-

Bahan Bawahan
Rp. 200.000,-

Bordir dan Payet
Rp. 100.000,-

Biaya Operasional
Rp. 200.000,-

Sub Total

Rp. 800.000,-



Harga Jual Busana

Rp. 1.500.000,-
Keuntungan  Bersih

Rp.    700.000,-


FOTO : Koleksi “Folkloric Nusantara”,

2 comments for "USAHA INSPIRATIF : Khilya, desainer etnik baju Bodo’"

  1. Salam kenal mbak Chilya..pengen banget didesainkan baju bodo untukku. Hehe..

    ReplyDelete
  2. Mbak bisa minta pin bbnya atau nmor tlponx

    ReplyDelete