Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjadi Pendamping Youtuber Cilik; Program Sekolah Anak Pengusaha

Menjadi Pendamping Youtuber Cilik di 3 Wisata Asyik. Agenda Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids Yogyakarta. Medampingi anak orang? Mau dibilang mudah tidak, mau dibilang sulit juga tidak. Rasanya memang tidak sebiner itu, mudah atau susah tapi nano-nano. Tahun 2019 lalu, alhamdulillah diamanahi mendampingi anak-anak dalam agenda Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids (SAP dan YFK). Kegiatan ini dinaungi oleh Kampus Dosen Jualan (KDJ), sekolahnya pelaku digital marketing. 


Melalui acara ini, anak-anak belajar mencari gambar dan video dengan engle yang pas. Kemudian, endingnya diupload di akun Youtube masing-masing. Tentu supaya anak lebih kreatif dan ceria, acara dikemas dengan kegiatan-kegiatan seru dan kunjungan ke berbagai wisata.

Kegiatan-kegiatan serunya sudah dibahas di artikel lainnya. Sedangkan terkait kunjungan ke berbagai wisata akan diulas di sini. Wisata yang dikunjungi yaitu Pasar Kebon Empring, Setren Opak, dan Puncak Sosok. Selamat membaca.

Tentang Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids

Sebelum menyelami serunya cerita lokasi wisata untuk SAP dan YFK, mari kita ketahui terebih dahulu SAP dan YFK itu apa. Sekolah Anak Pengusaha dan Youtuber For Kids sebetulnya program yang berbeda. Namun saling keterkaitan, akhirnya 2 program itu digabung dengan orientasi dan jadwal yang sudah dimatchkan.

Orientasinya yaitu muncul jiwa entrepreneur sesuai zamannya. Sedangkan zamannya sekarang adalah Youtube menjadi primadona dunia termasuk kalangan anak-anak. Namun tak bisa dipungkiri jika bermilyar konten buruk juga terus bermunculan di Youtube. Maka untuk menghindari konten buruk, ya dengan menjadi pembuat konten baik daripada hanya sekedar menjadi pengguna.

Survei Lokasi Hingga Hari H

Setiap tim pelaksana pasti akan melakukan survei dong sebelum kegiatan. Begitu pula yang dilakukan tim. Kala itu ada satu wisata yang belum disurvei. Wisata itu lagi nge-hits saat itu, di Instagram pun lagi rame-ramenya. Nama wisatanya yaitu Heha Sky View. Pasti ini menjadi daya tarik tersendiri.

Sebelum survei, tim gamang. Mau survei atau tidak. Penting banget untuk survei hari itu. Namun cuaca mendung takut hujan lebat. Mana anaknya owner KDJ yang masih SD mau ikut. Ponakan juga mau ikut. Mau pakai mobil, nggak ada yang bisa. Akhirnya nekat motoran.

Sesampainya di sana, diketahui bahwa harga tiket Rp 20.000,00/orang. Dompet tipis tapi bawa pasukan! Bagaimana ini? Apalagi list peserta belum fix. Terakhir yang mendaftar baru sedikit. Jadi meski dalam rangka survei, untuk meminta ganti ongkos survei pun nggak enak hati. Begitulah terkenalnya orang jawa, suka nggak enakan. Akhirnya 2 orang iuran.

Setelah beberapa wisata disurvei, keputusannya ada 3 tempat wisata yang dikunjungi. Wisata tersebut yaitu Pasar Kebon Empring, Setren Opak, dan Puncak Sosok. Semuanya bernuansa alam yang menyegarkan dan bercorak tradisional. Bagaimanaa kondisi wisata tersebut dan bagaimana keseruan peserta?

1. Pasar Kebon Empring

Pasar Kebon Empring bukanlah pasar yang menjual kebon empring (kebun bambu). Namun Pasar Kebon Empring ialah kebun bambu yang dijadikan wisata kuliner yang unik. Uniknya, memang pasar ini menjual makanan dan minuman dengan kemasan organik. Kemasannya seperti menggunakan daun pisang, batok kelapa, piring rotan dll.

Suasana khas desa kental terasa, ditambah semilir angin di ruang terbuka dengan suara gemericik air asli dari sungai. Orang-orang di sana pun berciri khas desa, ramah tamah murah senyum sapa. Lokasi wisata unik itu di Jl. Dusun Bantaran Wetan, Bantaran Wetan, Srimulyo, Kecamatan PIyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimea Yogyakarta 55792.

Bagaimana dengan anak-anak peserta SAP dan YFK? Alhamdulillah pesertanya pintar-pintar semua, kreatif-kreatif. Anak-anak sudah otomatis menyebar mencari spot dan engle yang sesuai keinginan mereka. Sehingga tim hanya perlu mendampingi ringan. Meski tetap ada yang perlu diawasi betul, mengingat lokasi dekat sungai.

2. Setren Opak

Lokasi edu wisata ini tidak terlalu jauh dengan Pasar Kebon Empring, tidak sampai memakan waktu 1 jam sudah sampai. Alamatnya Karangplosos, Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55792.

Masih dengan suasana bambu yang menenangkan. Sejak awal masuk, disuguhkan hasil kreativitas tim pengelola wisata. Berbeda dengan Pasar Kebon Empring yang sudah cukup ramai kala itu. Sedangkan Setren Opak masih terlihat sepi. Namun alhamdulillah anak-anak tetap menikmati keduanya.

Anak-anak ada yang mengambil video dirinya sambil malu-malu, sehingga perlu diberikan contoh. Ada pula yang sudah PD. Ada yang sambil bermain ayunan, sambil berjalan, berdiri kemudian memutar perlahan dan berbagai macam gaya sesuai kehendak hati mereka. Menyenangkan sekali melihat mereka aktif dan kreatif.

Keunikan tempat ini, ada danau. Adem seger rasanya, ditambah angin sepoi-sepoi. Tak mau kehilangan moment, tim mengambil kesempatan itu dengan makan siang bersama di tepi danau. Saat momen ini, terlihat anak yang sigap dengan kecerdasan emosional yang tinggi dan mana yang kurang. Sebagian anak segera membantu tim membagikan makanan dan minuman kepada teman yang lain. Namun alhamdulillah, kebaikan memang menular. Sehingga anak yang tadinya hanya menunggu dibagikan, kemudian ikut ambil peran.

3. Puncak Sosok

Saya kira dinamai Puncak Sosok lantaran ada sesosok makhluk yang sering muncul. :D Ternyata karna orang asli sana menyebut daerah sana dengan sebutan Sosok. Lalu karena terdapat puncak, maka dinamakan Puncak Sosok, sesimpel itu. Lokasinya di dusun Jambon, desa Bawuran, kecamatan Pleret, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55791.

Menuju lokasi Puncak Sosok memang tidak semanis area wisatanya. Jalannya yang terjal cukup perlu waspada. Pengemudi harus extra hati-hati. Apalagi jika pasca hujan. Jika Anda mengendarai mobil, lebih baik sebelum menanjak, tanya warga sekitar rute khusus mobil. Sebab, jika memakai rute jalan motor, jalannya sempit dengan jurang di sampingnya, seperti kami dulu. Alhamdulillah pengemudi kami saat itu, pengemudi handal jadi anak-anak tidak ada yang ketakutan.

Saat sudah sampai sana, terbayar sudah perjalanan yang cukup menegangkan. Hari sudah gelap. Namun memang itulah yang dicari. Sebab, Puncak Sosok menjadi lebih cantik menawan jika dikunjungi malam hari, dari puncaknya kita akan melihat bukit bintang. Bukit bintang adalah bukit yang terlihat ada bintang gemerlapan, namun sebenarnya itu lampu di malam hari. Selain itu, karena saat itu cuaca cerah, maka langit pun juga menaburkan bintang-gemintang yang berkerlipan. Sungguh cantik, seakan kita berada di luar angkasa sebab bintang berada di atas dan di bawah kita.

Puncak Sosok termasuk tempat wisata yang sangat luas. Sehingga ada perasaan dag dig dug tersendiri bagi tim. Sebab, namanya anak-anak, mau dicegah bagaiamanapun juga agar tidak berlarian ke sana ke mari, ya tidak bisa. Semuanya sibuk dalam dunia kanak-kanaknya. Saya selaku penanggung jawab acara, tidak bisa tenang, sibuk bolak-balik mengawasi anak-anak meski jaraknya saling berjauhan.

Puncak Sosok memang sangat sayang dilewatkan begitu saja tanpa dinikmati. Namun keselamatan anak-anak nomor 1. Kalau kesasar kan bahaya. Apalagi saat itu sedang ramai. Ada konser pula. Jadi mau teriak sekeras apa ya tetap harus menelusuri dari ujung ke ujung. Sampai akhirnya waktunya pulang. Mau teriak-teriak, percuma. Maka bolak-balik lagi sambil mengajak untuk bertemu di satu titik. Tapi setelah mendapati anak yang lain, ada anak yang menunggu kabur lagi. :D Seru kan? Akhirnya pakai strategi, anak yang menunggu ditraktir jajan. Alhamdulillah semua terkumpul kemudian pulang.

Sekali lagi, mendampingi anak memang tidak mudah tapi ya tidak perlu menganggap sulit. Seru pokoknya. Insya Allah setiap anak jika didampingi tumbuh-kembangnya dengan penuh cinta, maka akan tumbuh menjadi pribadi unggul. Anak memang punya kharakter kecenderungan masing-masing. Namun hanya untuk membedakan treatment, bukan untuk membedakan cinta yang diberikan.



Post a Comment for "Menjadi Pendamping Youtuber Cilik; Program Sekolah Anak Pengusaha"