Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Usaha Foto Stuido; Alvin Photography


USAHA FOTO STUDIO
Alvin Photography


Kemajuan teknologi digital semakin pesat, gaya hidup ikut berubah. Mengabadikan gambar yang dulunya dianggap mahal kini menjadi murah meriah, semua orang dapat melakukannya bahkan dapat memilikinya. Jamak kita jumpai orang-orang disekeliling kita menenteng kamera digital atau kamera DSLR. Namun, meski makin banyak orang yang memiliki dan mampu mengambil gambar tidak serta merta mematikan bisnis dunia foto itu sendiri, baik bagi fotografer, jasa cetak foto bahkan studio foto itu sendiri. Studio foto yang dulunya identik dengan milik pengusaha besar kini tidak lagi, siapapun dapat membuka studio foto, dari modal ratusan juta hingga modal ratusan ribu, dari kelas gerai di pusat perbelanjaan hingga kelas kios kaki lima.

Sebagaimana yang dialami oleh Inspirasi Usaha di kota Yogyakarta, akhir tahun 1990-an studio foto di Jogja dapat dihitung jari, 10 tahun kemudian studio foto bertebaran dimana-mana. Salah satunnya adalah foto studio Alvin Photography (AP), memakai nama pendiri sendiri Alvin Fauzie (22) membuka usaha ini sejak tahun 2007. Meski terbilang baru, AP yang banyak menyasar segmen kawula muda sukses menjadi raja foto studio di Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan lalu lintas akses AP di internet yang menempati page one di beberapa situs pencari sekelas Google dengan kata kunci “fotografer pernikahan jogja”, “fotografer prewedding jogja”. Wajar, karena untuk menggaet konsumen selain promosi mulut ke mulut, AP sangat mengandalkan promosi on line di Internet, terutama lewat situs jejering sosial.

Alvin Fauzi, pria bujang asal Palembang secara blak-blakan berbagi kisah suksesnya. Diawali dengan hoby fotografinya, Alvin menggabungukan diri dengan komunitas penggila foto di komunitas kaskus.us, dari sanalah ia banyak belajar dunia foto hingga mendapatkan seorang pemodal pada pertengahan tahun 2008. Dalam tempo 2 tahun Alvin sudah mampu balik modal, meski demikian kerjasamanya dengan sang pemodal tetap terjalin dan sistem bagi hasil (sharing deviden) tetap mereka jalankan hingga hari ini.

Dalam kamus bisnis mahasiswa Fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia ini dunia foto adalah perpaduan dua dunia, dunia seni dan dunia manajemen. Dunia seni berisi para pekerja seni yang penuh idealisme dan cenderung nunggu mood dalam bekerja, padahal konsumen selain butuh kualitas karya juga butuh ketepatan waktu, sementara dunia manajeman dibutuhkan untuk mengatur para pekerja seni itu dan juga melayani konsumen serta mengatur pengelolaan usaha. “Makanya, jam kerja kami juga unik, jam 11.00 s/d 19.00” terangnya saat ditemui Inspirasi Usaha di studionya yang terletak di bilangan Condong Catur, Sleman Yogyakarta. Sebuah daerah keramain di daerah utara kota Yogykarta, ramai karena merupakan poros penghubung kota Yogyakarta dan kota Sleman dan dikitari oleh belasan kampus perguruan tinggi besar Yogyakarta.

Menjawab pertanyaan seputar persaingan foto studio yang makin marak di Yogyakarta, Alvin menegaskan “semua orang boleh saja jago foto bahkan studio foto boleh saja buka dimana-mana, tetapi kami punya nilai lebih, kami memiliki sentuhan dalam setiap karya foto kami”. Sementara untuk mengantisipasi susahnya menemukan fotografer yang cocok dan paham dengan gaya sentuhan AP, Alvin mengatasinya dengan membuka kursus dan privat fotografi. Lulusan dari kursus inilah yang banyak direkrut oleh AP.

Selain foto studio untuk pengambilan gambar foto yang bersifat modeling, AP juga mengandalkan lini lain untuk memutar roda bisnisnya, diantaranya Photo Prewedding, Foto Wedding Candid, Foto Company Event, Foto Model, Foto Wisuda hingga kursus Fotografi. Photo Prewedding dan  Foto Company Event adalah usaha koor utama AP dalam menjalankan bisnisnya, satu foto prewedding dibandrol dengan harga rata-rata  7 juta sementara untuk foto dokumentasi sebuah kegiatan perusaan seperti family gathering dibandrol 20 juta rupiah, dari dua lini AP mampu memenuhi 60 % dari target omzet bulannya yakni 100 juta perbulan. Atas prestasinya dalam mengelola usaha dan capaian omzet bulanannnya ini Alvin sukses meraih Anugrah Wirausahan Mandari 2010 kategori Mahasiswa program diploma dan sarjana  Bidang usaha Kreatif Mandiri yang di selenggarakan oleh salah satu bank Nasional.

Tahun depan Alvin Fauzie merencankan membuka cabang di beberpa kota di Pulau Jawa. Studio AP yang bernuangsa putih ini dapat dihubungi di Jalan Anggajaya III Condong Catur Sleman Yogyakarta, bisa pula dikunjungi di www.alvinfauzie.com atau  alvin.photostudio@gmail.com, lewat telpon di 0274-3000089 (aktif pukul 11.00-19.00).
Investasi Awal
Kamera, Lensa dan Asesori Lainnya
   20.000.000
Piranti dan Asesoris Studio Photo (Wallpaper dll)
     10.000.000
Sewa Tempat
   15.000.000
Situs Internet
     5.000.000
2 Unit Komputer (Spesifikasi untuk Desain)
   10.000.000
Printer
     1.500.000
MODAL AWAL YANG DIBUTUHKAN
   61.500.000

BELANJA OPERASIONAL BULANAN
Pengeluaran
Transportasi
      1.500.000
Listrik, Air dan Telepon
     2.000.000
Jaringan dan Akses Internet
         800.000
Karyawan 5 Orang @ Rp. 1.00.000,-
     5.000.000
Kertas Foto dan Pigura
     2.000.000
ATK dan Administrai
500.000
Total Pengeluaran
     11.800.000

Pendapatan
8 Paket Foto Couple @ Rp. 500.000,-
     4.000.000
2 Foto Prewedding @Rp. 5.000.000,-
     1.000.000
2 Foto Model @Rp. 500.000,-
     1.000.000
2 Foto Keluarga @Rp.  500.000,-
     1.000.000
20 Penjualan Foto Stock @Rp. 200.000,-
     4.000.000
5 Sketsa diluar Paket
250.000
10 Editing Foto
250.000
Total Pendapatan
   11.500.000

Keuntungan Per Bulan
Rp. 11.500.000 - 6.850.000           = 4.650.000
















3 comments for "Usaha Foto Stuido; Alvin Photography"

  1. bermanfaat sekali untuk pandangan membuat studio.
    saya juga baru belajar membuka rental alat foto dan vidio silahkan dicek di www.titikfokuskamera.com
    sewa lensa kamera di jogja

    salam kenal,

    ReplyDelete
  2. Pengeluaran 11.800.000
    Pendapatan 11.500.000
    berarti rugi 300.000 dong pendapatan perbulannya

    ReplyDelete
  3. kok jadi bingung yaa dpt angka RP 6.850.000 dari mana ?

    ReplyDelete