Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aksi Protes Terhadap Trump ditandai dengan Suara Adzan

Efek Toa Masjid. Akhir Januari 2018, di media sosial beredar sebuah video yang berada di Kota Boston, Amerika Serikat. Gereja tersebut mengumandangkan Adzan. Uniknya, suara Adzan memecah hiruk piksu peserta sebuah aksi. Aksi tersebut dalam rangka protes terhadap kebijakan presiden AS Donald Trump yang yang melarang masuk warga dari tujuh negara Islam. Tujuh negara muslim tersebut adalah Irak, Iran, Suriah, Libya, Yaman, Sudan, dan Somalia.

Menolak Trump dengan Toa Masjid

Aksi mengumandangkan adzan di gereja ini, bukan baru kali ini terjadi. Sebelumnya peristiwa serupa pernah terjadi beberapa kali di belahan dunia. Sebelumnya, pada pertengahan November 2016 lalu, gereja-gereja di Palestina secara kompak mengumandangkan adzan secara serempak dan suara adzan yang lebih besar dari biasanya. Suara adzan terdengar merata di langit Palestina, karena bantuan toa Masjid. Ini adalah jawaban sekaligus simbol protes atas rencana Pemerintah Israel untuk membatasi volume suara azan di masjid-masjid di Palestina. Uniknya, kegiatan serupa juga terjadi di beberapa kota di Indonesia, tujuannya sama sebagai protes atas rencana tersebut. Di beberapa Masjid di Jogja, pengeras suara toa toa Jogja juga melantunkan Adzan lebih kencang dari biasanya.

Kembali ke Palestina, semua gereja Palestina di Kota Nazareth menunjukkan solidaritasnya dengan mengumandangkan azan. Sikap dewan gereja Palestina menunjukkan jika penduduk Palestina sangat menjaga hubungan harmonis antara warga Muslim dan Kristen di Palestina. Langkah gereja ini memicu kekaguman dari dunia Islam, yang melihatnya sebagai bentuk kehidupan yang harmonis antar umat beragama di Palestina.

Seperti dilansir oleh Ahram Online, aksi-aksi gereja-gereja itu juga juga memancing warga Kristen di Yerusalem Palestina yang naik atap rumah dan bersama-sama mengumandangkan adzan bersama warga Muslim.

Selain itu, ribuan kaum Muslim, Kristiani, dan Yahudi menyerukan azan bersama di alun-alun utama Kota Nablus, bagian utara Tepi Barat pada Minggu (20/11). Massa yang terdiri dari warga, organisasi-organisasi Palestina, dan perwakilan umat tiga agama samawi menggelar aksi protes dengan menyerukan slogan “menara mesjid tidak akan pernah dibungkam” seraya menyerukan lantunan azan bersama-sama.

Insiden ini terdokumentasi dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial. Berbagai pujian dilayangkan terhadap aksi solidaritas itu, sementara, cemoohan terus menghujani pembatasan kebebasan beragama yang diatur oleh otoritas israel. Azan di gereja Marble Collegiate New York 2015. Lihat videonya disini :




Peristiwa ini terjadi di sebuah gereja Marble Collegiate di New York sebagai bentuk solidaritas masyarakat New York di tengah kecamuk ketakutan non Muslim Amerika kepada Islam.

Dikutip dari laman mediacatch.pk, pihak gereja sengaja mengundang seorang pria Muslim untuk mengumandangkan azan di tengah para jemaat yang hadir pada Jumat (26/6/2015), untuk pesan perdamaian di antara pemeluk agama yang berbeda.

Muslim Amerika yang dipanggil tersebut bernama Abdelwahab Ben Youcef. Abdelwahab mengungkapkan hal yang mengejutkan. Saat dirinya meninggalkan gereja usai mengumandangkan aza, sejumlah besar anak-anak mengelilinginya dan meminta dia untuk melafalkan Azan lagi.

Seluruh proses ini kemudian diulangi di luar gereja.

Dikutip dari portal berita Pakistan C-News, kumandang azan di gereja yang diprakarsai Christian American Group ini dikatakan menjadi contoh indah untuk melawan ketakutan ataupun kebencian nonMuslim kepada Islam.

Video kumandang azan di gereja oleh pria Muslim Amerika berdarah Aljazair itu juga sudah diunggah di Youtube yang memperlihatkan laki-laki diapit dua pendeta mengumandangkan azan secara khusuk dan tenang. Berdasarkan penelusuran, video berjudul ‘Peace between Christians and Muslims (Beautiful Azan in Church)’ tersebut telah diunggah sejak tahun lalu.

Post a Comment for "Aksi Protes Terhadap Trump ditandai dengan Suara Adzan"