Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bisnis Haji Dan Umroh : Kisah Rita Eko Yuniarti "Produktif di Masa Kritis"

 

Bisnis Haji Dan Umroh

Bisnis Haji Dan Umroh - Masa pandemi membuat beberapa pelaku bisnis terpaksa gulung tikar. Tidak hanya pelaku bisnis kecil, perusahaan besar di Indonesia seperti Giant, Matahari dan Centro juga harus terpaksa bangkrut di masa pandemi covid 19. Virus covid memang sangat ganas, tidak hanya menyerang kesehatan tubuh manusia, tetapi juga bisa menyerang isi dompet manusia.

Tapi pada artikel ini tidak akan membahas soal uang rakyat yang hilang dimakan pejabat. Yang akan menjadi pembahasan inti dari artikel ini adalah bagaimana strategi bertahan dalam menjalani bisnis haji dan umroh di masa pandemi. Strategi ini diangkat dari sharing kisah seorang alumni Kampus Dosen Jualan (Sekolah Digital Marketing) yang bernama Rita Eko Yuniarti Owner FRESHNEL Haji dan Umroh di Yogyakarta.

Sejarah Hidup Ibu Rita Eko Yuniarti Saat Membangun Bisnis

Beliau mengawali bisnis pada tahun 2005. Terlahir dari keluarga biasa, sehingga membuat beliau harus menjalani bisnis dengan usaha yang sangat keras dan bisa dibilang tidak santai. Sebab, bisnis yang bukan warisan dari orang tua, tidak bisa dilakukan dengan santai-santai.

Ibu dari 7 orang anak ini mengawali bisnis pada tahun 2005, dengan berjualan busana muslim di Tanah Abang Jakarta. Selain jualan busana muslim, Bu Yuniarti juga mulai memulai bisnis baru, yaitu jual perlengkapan bayi. Hingga memiliki toko perlengkapan bayi yang sudah berdiri di tanah Pacitan. Sampai saat ini masih berdiri kokoh.

Sejarah Singkat Bisnis Perlengkapan Bayi Rita Eko Yuniarti

Pada waktu itu, untuk memenuhi kebutuhan stok perlengkapan bayi, Bu Yuniarti berbelanja di pusat grosir yang berada di tanah abang, kemudian dikirim ke pacitan. Jumlah belanja perlengkapan bayi tersebut tidak langsung dengan modal besar, tapi dengan modal yang sedikit.

Proses pengiriman pun tidak semudah seperti saat ini. Zaman dulu belum ada yang namanya jasa pengirim barang seperti JNE. Sehingga untuk proses pengiriman perlengkapan bayi dulu dilakukan dengan cara menitipkan barang belanjaan pada bus.

Dengan bentuk perlengkapan bayi yang dibungkus dengan karung, lalu barang di masukan ke dalam buss, untuk kemudian dikirim ke Pacitan. Dulu beliau juga tidak punya motor. Sehingga hanya naik angkot pada saat di Jakarta. Tapi semua kekurangan tersebut tidak memutuskan semangat berbisnis beliau.

Beliau malah memiliki berpikir untuk menerapkan bisnis modern pada zaman itu. Dengan menggunakan teknik atur by sistem. Sudah mulai yang namanya stock opname, SPG, Supervisor, sistem keuangan. Sudah memisah keuangan bisnis dan rumah tangga, marketing juga sudah dijalankan (seperti pasang pamflet di pinggir jalan).

Tantangan  Memulai Sebuah Bisnis

1. Kendala Soal Keuangan Untuk Modal

Jika kamu masih seorang karyawan dan ingin membuka usaha sampingan. Maka tips untuk memiliki modal untuk usaha adalah dengan membagi gaji menjadi dua. Yaitu untuk bisnis dan kebutuhan. Jika sudah punya keluarga bagi gaji untuk keluarga juga. 

2. Tentang Teknik jualan

Sebagai pemula dalam berbisnis, tentu pasti mengalami kendala soal teknik jualan. Sehingga muncul kendala seperti sudah ada modal, sudah ada produk tapi bingung cara menjualkan produknya. Untuk mengatasi permasalahan seperti ini, kamu bisa mengikuti kelas teknik jualan online di Kampus Dosen Jualan. 

3. Tantangan Untuk Tidak Hutang Bank

Nah ini, saat ini banyak bisnis bangkrut karena terlilit hutang. Hanya karena termakan oleh gengsi dari toko sebelah, ingin membuat bisnis cepat besar sehingga berujung hutang uang ke bank. Dan ujung-ujungnya bingung mau ngangsur, omset menurun akhirnya jual tanah dan bangkrut. Mending awali usaha dengan modal apa seadanya dulu, yang penting ada pemasukan. 

4. Kendala berbisnis dengan pasangan (bagi yang sudah memiliki pasangan)

Bagaimana bisnis ini berlangsung dengan baik? Caranya susun pekerjaan dengan jelas dan pembagiannya jelas. Kendala yang paling berat ketika memulai bisnis dengan pasangan adalah komunikasi. Kuncinya saling paham dan menerima. Pasti berhasil.

Perjalanan FRESHNEL Bisnis Haji Dan Umroh Ibu Rita Eko Yuniarti

Bermula dari belajar di kelas digital marketing dengan Suryading Laoddang (Owner Kampus Dosen Jualan) pada tahun 2014 untuk mengembangkan jualan busana muslim dan perlengkapan bayi untuk Go Digital. Karena pada saat itu kami ketinggalan, tidak bisa mengikuti perubahan ke offline ke online. Hingga sekarang transaksinya online semua.

Setelah itu baru pada tahun 2016, beliau mulai dengan bisnis Haji dan Umroh. Bisnis ini bermula dari Naka anak beliau yang hafal dengan al quran 10 juz. Lalu beliau memberikan janji untuk berangkat umroh.

Timbulah masalah bingung cari uang untuk menepati janji tersebut. Munculah ide untuk membuka jasa haji dan umroh (masih coba-coba). Tapi hasilnya luar biasa, di luar perkiraan. Sebab beliau berhasil mendapatkan 60 orang yang ingin umroh. Setelah itu saya berfikir harus ditangani dengan serius. Akhirnya saya membuka jasa umroh.

Tips Mempertahankan Bisnis Haji dan Umroh Di Masa Pandemi

Kunci paling utama dari Rita Eko Yuniarti adalah berbagi manfaat. Sebab pada masa pandemi ini Haji dan Umroh tidak berangkat untuk sementara. Tapi antrian tetap jalan terus. Apalagi di masa pandemi Jumlah meningkat di masa pandemi. Oleh karena itu harus ada jalan alternatif untuk menjadi sebuah brand, berikut penjelasanya : 

1. Komunikasi dengan jamaah

Dengan melakukan kontak dengan jamaah dapat memberikan rasa aman, nyaman dan kepastian dengan jamaah. Selain itu juga untuk menghapus kekhawatiran dan menjawab kekhawatiran. 

2. Membantu alumni untuk berjualan.

Seperti membantu promosi jamaah haji yang memiliki usaha. Hal ini bertujuan untuk Menjaga brand. 

3. Membuat kelas online

Contoh kelas online seperti, memberikan pelatihan optimasi Instagram dan lain-lain. 

4. Melakukan Aksi di masa kritis

Contohnya seperti membagi 500 buku doa menuju selamat. Yang didistribusikan ke rumah sakit dan tenaga medis. 

5. Kelas edukasi emas

Contohnya tabungan emas untuk perencanaan haji dan umroh. 

 

 

Post a Comment for "Bisnis Haji Dan Umroh : Kisah Rita Eko Yuniarti "Produktif di Masa Kritis""